Kamis, 24 Maret 2011

Pemuda Kreatif Pencetus Persewaan Delman Mini

Kamis, 24 Maret 2011

Oleh Erik Purnama Putra

Julukan pemuda kreatif layak disematkan kepada Amin Tri Susanto (21 tahun). Bagaimana tidak, di saat pemuda seusianya banyak yang menganggur, ia dengan cerdiknya malah mampu menciptakan pekerjaan sendiri dengan membuka usaha persewaan jasa yang jarang dipikirkan orang lain. Usaha yang dikerjakan pemuda dengan nama panggilan Acan ini adalah dengan membuka persewaan delman mini yang sasarannya dari kalangan anak-anak.

Usaha yang didirikan Acan yang berjalan satu tahun itu dinamakan Del Dom. Nama itu merupakan kependekan dari Delman Domba. Jika delman biasa menggunakan kuda sebagai hewan penariknya, maka Del Dom yang dipunyai Acan menggunakan domba sebagai penariknya.

Dipilihnya domba, karena Acan menganggap binatang tersebut memiliki tenaga yang cukup besar. Ia juga merasa domba sanggup empat penumpang anak kecil yang naik delman mininya. Sehingga, ia tak ragu memasangkan domba kesayangannya sebagai mesin penghasil yang jadi tulangpunggung pendapatannya.

“Domba sangat ideal dijadikan hewan penarik delman min. Karena memiliki tenaga besar dan saya nilai sanggup menarik empat penumpang,” jabarnya.

Pemuda yang bermukim di kelurahan Wendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ini setiap harinya, kecuali hari Minggu, menawarkan jasa naik Del Dom ke anak-anak di tempat wisata Wendit Water Park. Sementara, pada hari Minggu, ia mangkal di Pasar Velodrome, Sawojajar. “Tempat mangkal utama saya di sini (Wendit Water Park), tapi hari Minggu di Velodrome, karena banyak dikunjungi para keluarga, yang membawa anak kecil,” terang Acan.

Pria bertubuh tambun ini mematok tarif Rp 3 ribu bagi setiap anak yang ingin menaiki Del Dom. Dalam sekali jalan, Del Dom akan berputar sebanyak tiga kali di rute yang telah disediakan di Wendit Water Park, yang itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Dari usaha yang digelutinya itu, dalam seharinya rata-rata Acan mampu meraup pendapat rata-rata Rp 300 ribu. Meskipun begitu, uang itu masih harus dipotong 40 persen untuk disetor kepada pengelola tempat wisata Wendit Water Park sebagai kompensasi dirinya bisa melangsungkan usaha persewaannya tersebut.

Pendapatan itu masih dipotong dengan biaya pembelian rumput dan perawatan kesehatan domba. Ditambah harus berkorban tenaga dengan ikut berkeliling memegangi Del Dom setiap berputar hingga penumpang habis, ia menilai pendapatan bersihnya tak tak terlampau besar.

“Dilihat kasat mata, pendapatan saya sangat besar. Tapi, pendapatan bersih yang saya bawa pulang sebenarnya tak terlalu besar,” ungkapnya.

Acan mengaku perawatan domba yang dimilikinya cukup rumit, meski tak sampai menyulitkannya. Ia hanya harus melakukan perawatan rutin dengan memandikannya setiap hari dan menjaga kesehatan dombanya agar tetap prima, sehingga dapat menarik penumpang. Sementara, delman mininya hanya perlu perawatan pengecetan dan pemolesan motif khusus dengan warna yang mencolok agar mampu menarik minat anak kecil.

“Perawatan domba cukup mudah dengan menjaga kesehatannya dengan memberi pakan terbaik. Sedangkan, untuk delmannya hanya perlu dicat dengan warna ngejreng supaya anak-anak kecil senang saat menaikinya,” ulasnya.

*tulisan ini dimuat Jumat, 25 Desember 2009 (Republika Jawa Timur)

0 comments: