Senin, 03 Januari 2011

Subsidi BBM Bikin Orang Malas Bersepeda

Jumat, 31 Desember 2010 (Republika Jawa Timur) 

Oleh Erik Purnama Putra

Ketua community bicycle Surabaya, Bambang Hartoto, mendukung penuh jika pemerintah mencabut subsidi BBM. Menurutnya, sekitar 93 persen BBM bersubsidi dipakai oleh pemilik kendaraan pribadi. Sisanya 3 persen untuk angkutan umum dan 4 persen angkutan orang.

Melihat itu, Bambang menilai kebijakan pemerintah selama ini menyuburkan pemakaian kendaraan pribadi yang boros BBM. Yang tak kalah pentingnya, sambung Bambang, angkutan umum yang sebenarnya efisien dan membuat tubuh menjadi sehat, seperti sepeda dan jalan kaki, menjadi tak popular dan mati secara perlahan-lahan. Meski begitu, ia meminta jika subsidi dicabut, rakyat miskin mendapat bantuan dalam bentuk lain dari dana kenaikan BBM.

“Kebijakan pemerintah hanya mengakomodasi pemilik kendaraan roda dua dan empat. Uang negara habis untuk membiayai orang kaya yang semakin senang naik kendaraan meski jarak dekat,” ujarnya kepada Republika, Kamis (30/12).

Bambang melanjutkan, akibat kebijakan pemerintah yang memanjakan pemilik kendaraan membuat masyarakat semakin jarang beraktivitas. Berdasarkan penelitian yang dibuatnya, hampir 50 persen masyarakat Indonesia tidak aktif bergerak sebab setiap bepergian memilih naik kendaraan, lebih 90 persen kurang makan sayur, yang menandakan jauh dari pola hidup sehat.

“Itu karena harga BBM sangat murah. Masyarakat tak suka naik sepeda, apalagi jalan kaki sebab gengsi. Sehingga membuat kualitas kehidupan masyarakat merosot drastis,” jelasnya.

Jika keadaan itu tak berubah, lanjut Bambang, sesuai penelitian yang dibuatnya maka pada 2055 karyawan seluruh bank di Jatim yang sehat hanya 4 persen (85 orang). Sisanya alias 96 persen tidak sehat bukan karena susah, tapi kegemukan akibat malas bergerak.

“Masyarakat Indonesia salah kaprah dan tak bijak dalam memanfaatkan kendaraan. Saya sudah lama meninggalkan kendaraan bermotor, dan setiap hari mengayuh sepeda. Meski umur 62 tahun, tapi tetap bugar,” kata pensiunan pegawai bank luar negeri tersebut.

Karena itu, ia menyeru kepada pemerintah agar mengupayakan pembuatan jalur khusus bersepeda supaya diminati masyarakat. Bambang meminta pemerintah berkaca kepada bangsa Eropa. Meski modern, lanjut Bambang, polusi kendaraan tidak sepekat di Indonesia dan masih dengan mudah dijumpai banyak orang yang bersepeda dalam hal mobilitasnya.

"Dukung kampanye masyarakat untuk bersepeda. Selain meningkatkan kesehatan, juga bisa menciptakan kualitas hidup yang lebih baik."

0 comments: