Selasa, 16 November 2010 (Republika Jawa Timur)
Oleh Erik Purnama Putra
Wakil rakyat juga rakyat biasa. Banyak di antara mereka yang berasal dari kampung pula. Meski menyandang predikat mentereng (angota parlemen), tidak aneh bila para anggota DPRD menyukai atau bahkan penggemar berat lagu-lagu dangdut.
Hobi berdangdut ria itu semakin tak bisa ditahan, ketika digelar tasyakuran atas kemenangan tim futsal Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan DPRD Surabaya yang meraih juara pertama dalam turnamen Piala KONI Jatim 2010, Senin (15/11).
Bertempat di lantai tiga Gedung DPRD Surabaya, Jalan Yos Sudarso, beberapa anggota Dewan tampak asyik berjoget dengan dua biduan wanita berpakaian seksi, yang menyanyikan lagu dangdut. Acara dangdutan dimulai pukul 11.00 hingga 14.30. Tak kecuali pimpinan Dewan, ketua fraksi, atau ketua komisi, semua berbaur berdangdut ria dengan dua biduan.
Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana, Ketua Komisi B DPRD Surabaya M Machmud, dan anggota Komisi A DPRD Surabaya M Anwar, yang ketiganya dari Fraksi Demokrat, tak mau ketinggalan. Tampak pula, Ketua Komisi A DPRD Surabaya Armudji dari Fraksi PDIP, ikut bernanyi lagu dangdut.
Beberapa anggota Dewan lainnya, baik pria maupun wanita yang bernyanyi bersama dan ikut berjoget diiringi musik dangdut yang memekakkan telinga. Karena sound system yang dipasang sangat keras dan membahana hingga membuat seluruh ruangan di Gedung DPRD Surabaya mendengar alunan musik dangdut.
Suara wakil rakyat yang bisanya terdengar garang pun berubah mendayu-dayu. Sikap mereka yang selalu jaga wibawa di mata rakyat, kemarin berubah jadi lemah gemulai. Para wakil rakyat ini tanpa malu-malu berjoget, berlenggak lenggok mengikuti irama sepotong lagu dangdut yang dinyanyikan sang biduan.
Dianggap hal biasa
Anggota Komisi C dari Fraksi Demokrat, Agus Santoso, tak mau menilai tindakan rekannya sesama anggota Dewan yang sibuk berjoged ria di sela-sela jam kerja sebagai tindakan tak pantas. Agus malah meminta masalah tersebut tak usah dibesar-besarkan. "Tak usah dipermasalahkan. Itu kan biasa," ujarnya singkat.
Terkait suara musik dangdut yang membuat seluruh ruangan terdengar gaduh, Agus tak mau menanggapinya. "Sudah, sudah. Biar, enggak usah diperpanjang," katanya, sambil mengalihkan pembicaraan. Adapun Ketua Komisi D dari Fraksi PDIP Baktiono mengatakan tak masalah Gedung DPRD dijadikan 'panggung dangdut' dengan mengundang biduan wanita cantik.
Baktiono menerangkan jika goyang dangdut itu tak akan menggangu kinerja anggota Dewan, sebab saat ini memasuki masa reses."Karena saat ini sedang masa reses, tak masalah ruangan ini dijadikan sebagai tempat karaoke. Kinerja Dewan juga tak terganggu dengan aktivitas menyanyi itu," terang Baktiono.
Sedangkan Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana menjelaskan acara tersebut dilakukan digedung DPRD karena itu rumah rakyat. "Karena tak dilakukan di ruang sidang tapi di lobi, jadi tak masalah," ucap Wisnu yang mengguyur tim futsal Pokja Wartawan DPRD Surabaya denngan fulus Rp 5 juta.Menurut Wisnu, acara tersebut tidak menganggu kegiatan dewan karena saat itu sedang libur. "Itu juga pakai uang sendiri, sekaligus beramal," tukas Wisnu. n ed:ghufron
0 comments:
Posting Komentar