Senin, 11 Oktober 2010

Sains Islam Menopang Kemajuan Barat

Sabtu, 2 Oktober 2009 (Republika Jawa Timur)

Buku karya Ehsan Masood, berjudul Ilmuwan-ilmuwan Muslim tak hanya mengupas sejarah dan kehebatan peradaban Islam yang luar biasa banyak melahirkan ilmuwan Muslim modern. Juga, mencoba mengaitkan segala peristiwa sejarah peradaban bangsa Barat dan Islam, yang silih berganti mencapai kejayaan dengan menjadi penguasa sains. Sehingga kedua kutub wilayah yang berhasil melahirkan peradaban gemilang itu saling terkait.

Penulis yang berlatar belakang profesi jurnalis Muslim ini menjelaskan, kemajuan Barat, dasar pengembangan teknologi, dan peradabannya berasal dari berbagai penemuan ilmuwan muslim.

Munculnya tokoh ilmuwan Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, al-Zarqali, dan masih banyak ilmuwan Muslim lainnya begitu terkenal di dunia ilmiah Eropa karena karya-karya mereka menjadi acuan sains Barat.

Misal, buku kedokteran berjudul al-Qanun fi al-Thibb karya Ibnu Sina menjadi standar sejumlah universitas di Eropa selama berabad-abad. Buku al-Kitab al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr Wa'l Muqabala karya al-Khawarizmi menjadi dasar aljabar modern.

Padahal dalam sejarah, Setelah Kota Roma di bawah kendali Romulus Augustus dihancurkan, yang membuat pusat Kerajaan Romawi dipindahkan ke Konstantinopel tahun 476, berbarengan peristiwa itu dunia Barat mengalami zaman kegelapan. Maksudnya, seluruh wilayah di daratan Eropa mengalami zaman tanpa ilmu, dan sastra, hingga kehidupan yang tak beradab.

Kondisi itu berlangsung hingga sekitar 1200 tahun kemudian saat bangsa Eropa mengalami peristiwa renaissance (pencerahan), yang ditandai mekarnya kembali perkembangan sains di sana.

Terjadinya ‘kekosongan’ selama sekitar satu milenium itu berhasil diselamatkan ilmuwan muslim yang turut membantu mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan hingga Islam mecapai kejayaan di saat bangsa Barat sejak zaman Yunani maupun Romawi yang tersohor itu mengalami keterpurukan.

Artinya, dalam rentangan waktu ketika Islam berkembang di masa pertengahan tepatnya mulai abad ke-7 hingga bangsa Eropa mengalami renaissance, sepanjang waktu itu adalah masanya umat Islam mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai peradaban modern.

Itu sekaligus menjembatani dan menjaga ilmu pengetahuan tidak terputus, sehingga dapat dimanfaatkan bangsa Barat menuju kemakmuran mulai abad ke-16 hingga sekarang.

Hasil warisan sains Islam zaman pertengahan itu di antaranya yang paling dikenal hingga saat ini adalah sistem angka Arab. Sistem angka yang sekarang juga digunakan di negara-negara Barat, mengalahkan sistem angka Yunani, yang cukup ribet dan merepotkan jika angka nominal yang digunakan berjumlah banyak.

Fakta itu jelas menunjukkan bahwa sains Islam jauh lebih hebat daripada hanya sistem angka, dan bahkan sangat berpengaruh sehingga menjadi dasar sains Eropa Barat yang baru muncul belakangan.

Sayangnya, ilmuwan Barat seolah menutup mata dan mencoba menghilangkan serangkaian pencapaian karya tokoh Muslim tersebut. Entah karena unsur politis dan agama atau faktor kesengajaan. n erik purnama putra

Judul                     : Ilmuwan-ilmuwan Muslim (Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern)
Penulis                  : Ehsan Masood
Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
Tahun                    : September 2009

0 comments: