Jumat, 02 Juli 2010

Menyibak Yakjuj dan Makjuj

Ahad, 27 Juni 2010 (Duta Masyarakat)

Ajaran dalam Islam menjelaskan bahwa salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah munculnya sekelompok manusia bernama Yakjuj dan Makjuj. Namun, hingga kini umat muslim belum mendapat gambaran yang pasti siapa sosok sebenarnya makhluk yang senang berperang dan keberadaannya selalu memunculkan teror bagi manusia lainnya itu.

Mengingat banyaknya informasi yang diterima umat muslim tentang berbagai versi munculnya Yakjuj dan Makjuj, malah memunculkan kebingungan. Maka itu, kehadiran Jejak Yakjuj dan Makjuj (Dalam Inskripsi Yahudi) dapat dikatakan menjadi referensi bagi setiap orang untuk mengenal secara detail siapa sosok Yakjuj dan Makjuj yang sebenarnya.

Fakta dan data disajikan rapi, baik berupa sejarah, peta, maupun gambar. Dikupas secara tematis dengan bahasa yang sederhana dan mengalir. Belum ada sosok penulis yang mampu menganalisis Yakjuj dan Makjuj secermat dan sedetail seperti dalam buku ini. Tidak hanya itu, penulis dengan berani memaparkan intrik antara tiga agama samawi tentang makhluk yang terus menjadi misteri tersebut. Yang berdasar catatan dari ayat Al Quran sebagai pembawa kerusakan di muka bumi.

Maka itu, pembaca akan menemukan jawaban atas berbagai misteri yang belum terkuak, antara lain siapakah sosok makhluk yang oleh Al Quran digandengkan dengan sosok Zulkarnain, yang juga banyak varisasi informasi tentang sosok yang disebut sebagai makhluk yang diberi Allah sebuah kekuatan semacam mukjizat tersebut. Mengingat dalam Al Quran, keberadaan Yakjuj dan Makjuj selalu dikaitkan dengan Zulkarnain alias Pemilik Dua Tanduk.

Meski pembaca akan diajak berkerut kening menikmati perjalan sejarah panjang peradaban umat manusia yang berkaitan dengan Yakjuj dan Makjuj. Kehadiran buku ini setidaknya akan tetap memberikan penjelasan yang lengkap tentang di mana Yakjuj dan Makjuj selama ini tinggal dan bakal muncul kembali menjelang hari akhir, kapan mereka pertama kali muncul dan melakukan pengrusakan di bumi, hingga bagaimana cara mengidentifikasi termasuk jenis makhluk apa mereka itu.

Sebuah buku yang sensasional dan kontroversial. Dibandingkan dengan buku lain yang bertema sama, buku karya Wisnu Sasongko ini sungguh berbeda. Sangat argumentatif. Diungkap berdasarkan sumber data dari kitab-kitab inskripsi Yahudi, seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, Naskah Laut Mati, Talmud. Juga, masih ada sokongan tiga buku karya Flavius Joshepus, sejarawan Romawi keturunan Yahudi yang hidup di abad pertama melalui naskah berjudul Jews Wars, Againts Apion, dan Antiquities of the Jews.

Meski begitu, Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam yang datang belakangan dibanding dengan kitab suci milik kaum Ahli Kitab dan karya tulis sejarawan yang hidup di awal tahun masehi. Namun, keberadaan Yakjuj dan Makjuj malah dijabarkan dalam Al Quran secara lebih detail dan lengkap dibanding lainnya. Bahkan, dalam inskripsi yang dijadikan pegangan pengikut ajaran Yahudi, tak bisa menerangkan secara terperinci Yakjuj dan Makjuj.

Karya yang ditulis oleh anak bangsa dan best seller di Malaysia ini layak dimiliki. Pasalnya, kesimpulan yang dibuat penulis dalam menjabarkan buku bergenre agama dan sejarah ini membuat takjub dan sanggup memukau pembaca. Meski begitu, penulis tetap menekankan bahwa karyanya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Bukan sekedar praduga semata. Melainkan juga, disertai data, fakta, dan analisis yang cermat.

Berdasar kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Yakjuj dan Makjuj lebih dikenal dengan nama Gog Magog. Di akhir penjelasannya, penulis  mengemukakan Gog Magog adalah bangsa Scyhtia (Indo-Eropa). Terungkap pula dari hasil tafsir Al Kitab dari barat bahwa Scythia adalah keturunan bangsa Israel Utara, yang pernah dibuang Kerajaan Asyria pada 721 sebelum masehi.

Hal itu jelas mementahkan tudingan kaum Orientalis dan Evangelis tentang Yakjuj dan Makjuj yang tak lain adalah kaum Islam. Sebuah tuduhan yang bersifat tergesa-gesa dan sangat tendensius, bahkan memutarbalikkan fakta sejarah. Malahan, jika diruntut dari sumber Evangelis-Zionis terungkap suku Anglo Saxon adalah keturunan bangsa Israel, yang sekarang beranak-pinak menyebar menjadi nenek moyang bangsa Eropa dan Amerika.

Jika benar begitu. Sungguh naif sekali bangsa barat yang menuduh Yakjuj dan Makjuj adalah masyarakat Islam, di dalamnya termasuk penduduk Jawa. Padahal, yang benar keturunan Yakjuj dan Makjuj adalah bangsa barat sendiri. Maka itu, dapat dikatakan maling teriak maling.

Jika dikaitkan dengan fenomena dunia yang terjadi di era peradaban modern, bisa disimpulkan bahwa bangsa yang suka berbuat onar dan kekerasan adalah bangsa barat. Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan negara sekutunya adalah pencetus terjadinya kekacauan global. Mulai, perang dengan dalih mengatasi terorisme di Afganistan, Irak, hingga Palestina, semuanya dilakukan kelompok dari suku keturunan Anglo Saxon. Dan, umat muslim malah menjadi korban dari kebiadaban ulah sekelompok orang yang tak ingin penduduk bumi berjalan damai.

Judul                      : Jejak Yakjuj dan Makjuj (Dalam Inskripsi Yahudi)
Penulis                   : Wisnu Sasongko
Penerbit                 : Hikmah
Edisi                       : Mei 2010
Tebal                      : xv + 461 halaman
Peresensi adalah Erik Purnama Putra, peminat dan pengoleksi buku
0856 4977 3675

0 comments: