Senin, 03 Mei 2010

Mempersiapkan Diri Menyambut Kiamat

Sabtu, 1 Mei 2010 (Republika Jawa Timur)

Dengan cerdas dan jenaka, buku ini mencoba memberi sudut pandang baru dalam melihat kiamat dengan segala peristiwa setelahnya. Ibarat tamasya, yang kita rasakan nanti di hari akhir bergantung pada bekal yang dibawa. Sehingga hanya orang yang memiliki bekal yang baik, berupa iman dan amal saleh, yang akan mendapatkan kebaikan.

Sebaliknya, keburukan akan didapatkan oleh mereka yang tidak memercayai ajaran Tuhan dan selalu berbuat kejahatan. Jadi, idealnya sebagai orang yang bertakwa, kita tak usah takut menghadapi datangnya hari akhir zaman itu.

Memang benar datangnya hari kiamat akan diiringi suasana yang mampu mendatangkan teror kengerian dan ketakutan. Misal, bumi terbelah, gunung-gunung beterbangan, dan gelombang air laut menerjang daratan.

Kengerian semakin bertambah sesaat setelah datangnya hari kiamat. Dari pandangan umum yang berkembang di masyarakat, manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar sejak Nabi Adam hingga manusia yang terlahir paling akhir di dunia.

Di tempat yang luas dan tak bertepi yang mampu menampung seluruh manusia itu, disebutkan setiap orang akan mendapati keadaan dimana tujuh matahari akan bersinar dengan jarak sejengkal di atas kepalanya. Sehingga setiap makhluk yang sebenarnya menjadi kalifah di bumi tersebut akan merasakan terik panas yang amat menyengat, sampai seluruh bagian tubuhnya melepuh.

Tapi, bagi orang beriman, datangnya hari akhir itu malah akan disambut dengan hangat dan suka cita sebab ketika itu kegembiraan seolah menghampirinya. Mengingat muslim yang selalu giat beribadah dalam tataran hablum minallah dan hablum minnas tak akan merasakan penderitaan barang sekecilpun saat hari akhir itu tiba.

Selayaknya sekolah atau kuliah, nantinya setiap orang akan mendapatkan raport penilaian yang bersumber dari segala perbuatannya. Penilaian itu dibuat Tuhan seadil mungkin.

Mengingat tak hanya setiap anggota tubuh yang bersaksi, zaman dan tempat berlangsungnya perkara yang kita lakukan. Ditambah catatan dua malaikat pencatat amal baik dan buruk, yang akan membuat setiap manusia tak akan mampu berkutik mengingkari nilai yang didasarkan dari perbuatannya itu.

Di alam akhirat nanti setiap orang akan menyaksikan pengadilan yang bertujuan untuk menghisab setiap jejak langkahnya. Alhasil, di hari pembalasan itu, surga dan neraka akan ditampakkan sesuai dengan jalan hidup yang kita pilih saat numpang hidup di dunia.

Hendaknya umat Islam mempersiapkan diri menyambut ketetapan Sang Pencipta yang pasti terjadi itu. Mengingat adanya hari kiamat dibuat bukan tanpa dasar, melainkan ditujukan agar setiap manusia dapat mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya setelah menjalani kehidupan yang penuh sandiwara di dunia fana. n erik purnama putra

Judul : Kiamat itu Indah
Penulis : Ber Zuber
Penerbit : Hikmah
Terbit : Februari 2010

0 comments: