Senin, 10 Mei 2010

Kehidupan Muslim Barat

Sabtu, 8 Mei 2010 (Republika Jawa Timur)

Hubungan Islam-Barat saat ini dapat dikatakan memasuki era baru. Mengingat populasi umat muslim yang hidup di Barat—baik karena proses migrasi dari negara Islam maupun konversi orang Barat menjadi muslim—meningkat signifikan. Kondisi itu berpengaruh terhadap kontribusi nyata terhadap diperhitungkannya posisi Islam dari segi politik, sosial, dan ekonomi.

Karena itu, tak banyak orang tahu bahwa umat muslim di Barat (Eropa dan Amerika Serikat) mendapat lebih banyak keuntungan dibanding hidup di negara Timur Tengah. Mengejutkan, tapi kenyatannya seperti itu.

Keuntungan yang didapat itu lebih pada aspek kebebasan berekspresi dan menyuarakan pendapat, yang itu sangat sulit ditemukan di berbagai belahan negara yang penduduknya mayoritas muslim. Mengingat banyak negara Islam tak memberi ruang kepada masyarakat untuk meneriakkan ekspresinya.

Buku Pergulatan Muslim di Barat (Antara Identitas dan Integrasi) membedah kehidupan masyarakat Muslim di Barat dewasa ini. Adam Lebor yang berprofesi sebagai jurnalis di Inggris berusaha melaporkan secara jujur perjalanan liputannya keliling Eropa dan Amerika, termasuk Turki, untuk menunjukkan kepada dunia potret umat muslim yang tinggal di situ.

Adam Lebor, mencoba merekam pergulatan umat muslim yang tinggal dan menetap di Barat. Problem identitas dan integrasi kultural muslim di barat itu menarik dan relevan untuk dibaca oleh masyarakat plural Indonesia. Tempat di mana ketegangan antara Islamisme dan nasionalisme masih sering menjadi isu krusial yang memancing perdebatan panjang di berbagai kalangan.

Untuk melihat wajah masyarakat Islam di Barat, penulis memulai ulasan dengan mengajak pembaca untuk mengingat kembali peristiwa genosida muslim Bosnia yang dilakukan kelompok tentara Serbia di bawah komando Slobodan Milosevic. Adam Lebor menceritakan pengalamannya terjebak di Sarajevo, tempat nerakanya dunia berada, saat terjadi peristiwa pembantaian pada awal tahun 90-an.

Selanjutnya, ia mengajak pembaca untuk mengenang romantisme kebesaran Islam atas keberhasilannya membangun peradaban tinggi di Eropa Timur dan Spanyol. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali kenangan manis kepada umat Islam agar mampu mengikuti jejak pendahulunya yang berhasil menempatkan Islam di posisi terhormat.

Puas mengingat kebesaran Islam di zaman pertengahan, pembaca diajak untuk menyelam dunia muslim di Eropa, khususnya di negara Inggris, Perancis, dan Jerman. Di mana, di ketiga negara itu terdapat komunitas muslim cukup besar yang memiliki idetitas ganda, sebab memerankan status bangga dengan Islam, tapi harus realistis hidup dalam lingkungan masyarakat Barat.

Tapi, dari situ timbul berbagai keunikan yang mampu membelakkan mata semua masyarakat muslim dunia. Yakni, di London, umat Islam dan Yahudi saling berdiskusi bersama membahas masalah Timur Tengah. Sedangkan, di Prancis timbul gejala perkawinan campuran antara keturunan muslim dengan Yahudi. Atau fenomena mengagumkan bahwa di AS, Islam adalah agama yang pertumbuhan penganutnya paling cepat bertambah. n erik purnama putra

Judul : Pergulatan Muslim di Barat (Antara Identitas dan Integrasi)
Penulis : Adam Lebor
Penerbit : Mizan Pustaka
Cetakan : Desember, 2009

0 comments: