Masyarakat Indonesia tahun lalu digegerkan aksi menggegerkan Verry Idham Henryansah alias Ryan terkait aksinya yang telah membunuh atau lebih tepatnya membantai 11 orang. Tak heran, Ryan menjadi ikon jagal yang dikenal jago memutilasi korbannya hingga membuatnya berhak menyandang sebutan pembunuh berdarah dingin abad 21 dari Indonesia.
Jauh sebelum peristiwa mengerikan itu, pembantaian maut sudah terjadi di belahan bumi lain, tepatnya di Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada abad 19 dan 20. Di mana sang tukang jagal selain tak menunjukkan sisi kemanusiaan sama sekali, juga meninggalkan teror paling buruk kepada masyarakat terkait atas ulahnya mencabut nyawa orang lain tanpa pernah sedikitpun menunjukkan ras penyesalan.
Buku The Legend (Para Pembunuh Berantai Legendaris Dunia) karya J.D. Rasz merupakan kumpulan kisah nyata tentang sepak terjang 19 maestro maut dunia yang aksi kejahatan kriminalnya berhasil tercatat di buku sejarah sebagai pembantaian paling menggemparkan. Tak hanya memuat kasus pembunuhan legendaris, buku ini juga menampilkan latarbelakang para maestro seni kematian yang haus karya itu.
Dari 19 kasus pembunuhan berantai, nama Jack the Ripper yang dijuluki Seniman Bedah dari Inggris layak ditempatkan pada posisi teratas. Di samping karena dijuluki pembunuh legendaris paling terkenal di dunia yang ulahnya menginspirasi para pembunuh modern lainnya.
Di luar itu, ada nama penjagal Fritz Haarmann si pembantai dari Hanover, yang membuka usaha menjual daging yang harus merenggang nyawa pada 19 Desember 1924. Selama hidupnya, dia diduga menjual daging para korbannya yang diperkirakan sekitar 600 orang dalam waktu setahun.
Nama Johann Hoch si Tukang Kawin dengan puluhan nama sebagai identitas untuk menjebak korbannya, tak ketinggalan dimasukkan dalam buku ini. Gilanya, istri yang seharusnya dicintainya yang berjumlah 24 selama 15 tahun perkawinannya itu, semuanya tewas dihabisinya secara sadis dengan racun arsenik.
Tak luput, Béla Kiss si Pemilik Ciuman Maut dari Hungaria, yang membunuh 23 orang dan mengabadikan korbannya yang telanjang dalam drum yang dipenuhi alcohol juga dimasukkan dalam daftar pembunuh paling mengerikan. Juga, Henri Desiré Landru sang Casanova, yang memasang iklan mencari pasangan di Koran. Yang ketika tertangkap didakwa melakukan sebelas pembunuhan terhadap para pasangannya.
George Joseph Smith si Pengantin Bak Mandi tak ketinggalan dimasukkan sebagai pembantai paling sadis sebab tak pernah menyesali perbuatannya. Mengingat dia menghabisi istri-istrinya yang wanita tua kaya nan kesepian di bak mandi dengan menggunakan dalih agama.
Daftar pembantai dalam buku ini tak melulu didominasi para pria, melainkan juga ada wanita, yakni Lydia Sherman sang Ratu Racun berhati iblis kelahiran tahun 1824, di Burlington AS. Diperkirakan sekitar 42 orang tewas di tangannya karena racun tikus, yang di dalamnya termasuk keenam anak tiri beserta suami pertamanya.
Sang bocah imut yang dijuluki si Monster Belia dan Anak Setan, Jesse Harding Pomeroy, seorang remaja berusia 14 tahun, karena kelakuannya benar-benar tak mencerminkan kemanusiaan, sebab korbannya tenggorokannya digorok hingga menimbulkan lubang mengangga. Juga, ada pasangan perampok Bonnie dan Clyde, yang uniknya mereka selalu mengabadikan aktivitasnya dengan membawa kamera dalam mobil dan selalu berpose dengan gaya sambil menenteng senjata atau berpelukan mesra. Naas, setelah mencabut nyawa para korbannya, pasangan romantis itu tewas ditembak polisi bagian Missouri AS dalam pengejaran pada 23 Mei 1934.
Judul : The Legend (Para Pembunuh Berantai Legendaris Dunia)
Penulis : J.D Rasz
Cetakan : I, Agustus 2009
Tebal : 251 halaman
Penerbit : Dastan Books
Harga : Rp 39.000
Peresensi : Erik Purnama Putra, Aktivis Bestari Universitas Muhammadiyah Malang
0 comments:
Posting Komentar