Senin, 03 Agustus 2009

Kiat Ampuh Mendidik Anak


Minggu, 2 Agustus 2009 (Duta Masyarakat)

“Tidak ada anak nakal di dunia ini, yang ada hanyalah cerminan orangtua yang diikuti anak.” 

MAKSUD kalimat di atas adalah perilaku sehari-hari orangtua secara tak sadar diamati anak. Dan dalam jangka dijadikan pedoman untuk berbuat sesuatu sesuai kehendaknya. Maka itu, ketika ada kejadian orangtua yang memiliki beberapa anak kecil yang dicap bandel sebab harus pontang-panting membesarkan anaknya dan mengeluh sebab merasa berat mendidik anak-anaknya yang sulit dikendalikan, sebenarnya hal itu akibat dari kekurangpahaman orangtua dalam mendidik anaknya.

Pasalnya, hasil penelitian ilmiah modern praktisi pendidikan dunia disebutkan, 70 persen perilaku anak merupakan hasil modelling dari orang disekitarnya, yang tentu saja itu tak lain adalah orangtuanya. Berangkat dari fakta itu, perilaku nakal anak pastinya tak terlepas dari orangtuanya sebagai mirroring dalam kesehariannya yang dalam periode tertentu ditiru anak.

Karena itu, dulu nabi Muhammad Saw., pernah menyarankan orangtua yang datang kepadanya untuk memohon petunjuk bagaimana membesarkan kelima anaknya yang tak dapat diatur dan bisanya merepotkan orangtua, beliau malah menyuruh orang itu untuk merubah perilakunya terlebih dahulu. Pesan yang terkandung dalam kisah pemberian saran itu sebenarnya biasa, namun maknanya dalam. Jika ditelaah ada hikmah yang dapat disimpulkan jika mendidik anak dengan mengubah pola tingkahnya tidak terlalu sulit, asalkan orangtua terlebih dulu mampu menjadi teladan baik.

Buku I Love U, Ayah Bunda merupakan kumpulan kisah-kisah parenting terbaik dari Ayah Edy, yang juga disiarkan di Radio SMART FM Jakarta. Buku inspiratif yang berisi 57 kisah pendidikan ini dapat dijadikan pegangan orangtua mendidik anaknya agar menjadi pribadi yang lebih baik dari orangtuanya. Semuanya berupa kumpulan kisah yang ditulis secara sederhana dan biasa saja. Namun bukan itu tujuan buku ini dibuat, melainkan hikmah yang dapat diambil dari semua cerita yang disajikan.

Di masyarakat berkembang anggapan bahwa sebuah negara kuat itu tidak terjadi karena pemimpinnya yang tegas atau rakyatnya yang berpendidikan tinggi. Namun semuanya dimulai dari terbentuknya keluarga bahagia sebagai pondasi membangun peradaban bangsa. Karena itu, mendidik anak harus dimulai dari perilaku teladan yang ditunjukkan orangtua menjadi pribadi ideal. Memang ada yang menganggap hal itu susah dilakukan, tetapi tidak juga seperti itu sebab tergantung kemauan dan niatan tulus dari dalam diri.

Mengingat sekarang, banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan tugasnya, hingga abai terhadap perkembangan anaknya. Dan kondisi itu sering tak disadari orangtua yang telah kekeliru memberikan pendidikan bagi anaknya. Akibatnya fatal, proses pendidikan anak berjalan lambat dan berat, serta penuh tekanan, yang kadang diwarnai percecokan orangtua dengan anak.

Sudah banyak realita yang dapat kita jadikan contoh yang bersumber dari masyarakat, di mana sangat sulit untuk menggapai kebahagiaan hakiki untuk anak. Karena sebenarnya kebahagiaan timbul dari hati dan bukan dicari. Sehingga dalam proses mendidik anak jangan pelit untuk memuji hasil kreasinya, sebab dalam berbagai kasus kata-kata yang diucapkan orangtua pada anak membawa pengaruh besar pada kehidupannya.

Karena itu, sangat disayangkan jika anak yang merupakan anugrah terbesar yang dititipkan Tuhan pada orangtua tidak dirawat dengan baik dan penuh kasih sayang. Padahal jika mendapatkan pendidikan sempurna yang mencakup semua aspek duniawi, intelektual, dan spiritual, pasti anak akan tumbuh berkembang menjadi pribadi menyenangkan. Karena tak ada kebahagian sempurna di dunia ini bagi orangtua selain jika anaknya mampu menjadi sosok yang sesuai harapan, dan keberadaannya mampu memberikan keteduhan jiwa untuk orang lain.

Ayah Edy yang paktisi pendidikan menjabarkan bagaimana memperlakukan anak tanpa mengekangnya. Pasalnya, masa depan anak adalah masa depan bangsa. Dan masa depan anak sepenuhnya tergantung orangtua dalam mendidiknya secara tepat. Sehingga berposisi menjadi orangtua sebenarnya merupakan tugas mulai yang wajib dipertanggungjawabkan. Karena itu, jika berhasil mendidik anak sama saja telah mengamalkan perbuatan perintah Sang Pencipta.

Berangkat dari itu, tak ada alasan bagi orangtua menunggu apa lagi untuk tak memberikan yang terbaik bagi si buah hati. Karena lebih baik terlambat dan menyadari kesalahan daripada terus berada dalam kekeliruan yang membawa hasil lebih buruk bagi anak. Karena yang perlu diingat, jika anak dibesarkan secara tepat dan penuh kasih sayang, mereka pastinya akan membalas semua kebaikan orangtuanya dikemudian hari, sebab secara naluriah tak ada anak yang melupakan jasa besar orangtuanya ketika sudah sukses.

Tak ketinggalan, penulis juga memberikan pesan kepada orangtua untuk menghindari membuat down anak dengan kata-kata cacian atau bernada merendahkan. Mengingat kata-kata orangtua mampu lebih menghancurkan hidup seorang anak daripada kekerasan fisik.

Karena jika sampai disimpan dalam batinnya, memori buruk itu akan menjadi sebuah keyakinan dan pembenaran jika sering mengalami kegagalan. Lebih baik, orangtua memberikan pelukan dan ciuman sebab anak lebih butuh itu. Sehingga saya sarankan buku ini dikoleksi oleh orangtua maupun guru yang bersentuhan langsung dalam proses membesarkan anak-anak agar menjadi sehat, cerdas, dan bahagia.

Judul Buku : I Love U, Ayah Bunda
Penulis : Ayah Edy
Cetakan : April 2009
Tebal Buku : xxix + 249 halaman
Penerbit : PT Mizan Publika (Hikmah)
Peresensi : Erik Purnama Putra, adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

0 comments: