Selasa, 07 April 2009

Citra Umat Islam di Mata Bangsa Barat


Minggu, 24 Agustus 2008 (Duta Masyarakat)

Pandangan bangsa barat (Amerika Serikat dan Eropa) terhadap umat Islam dari waktu ke waktu terus memburuk. Peristiwa 11 September 2001 merupakan momen puncak makin kritisnya hubungan dua kubu tersebut dan menjadi titik balik dari pertikaian kaum muslim dengan negara barat yang digawangi Amerika Serikat.

Kasus hancurnya gedung World Trade Center (WTC) di New York dan Pentagon di Washington DC, yang diduga dilakukan sekelompok ekstrimis Islam di bawah komando Osama bin Laden membuat penilaian negatif negara barat terhadap umat Islam semakin kencang dan hubungan keduanya mencapai titik nadir.

Kondisi itu mengakibatkan kaum muslim di dunia dipandang buruk dan disebut sebagai pengikut ajaran agama yang dogmanya hanya menyebarkan teror dan kekerasan. Pandangan yang sangat buruk itu terjadi karena penduduk bangsa barat melampiaskan kekecewaannya terhadap umat Islam yang diyakininya sebagai kaum yang tidak bisa hidup berdampingan dengan kaum lainnya.

Padahal kebanyakan penduduk barat itu tidak tahu secara pasti ajaran Islam sesungguhnya dan hanya didasari atas pemberitaan kasus terorisme dari media massa (cetak maupun elektronik) yang pemberitaan dan content-nya hanya menyudutkan umat Islam, yang distigmakan sebagai kaum yang lekat dengan dunia kekerasan dan tidak bisa berdamai dengan ajaran lainnya. Sehingga membuat umat lain menjadi berang kepada ajaran dan umat Islam.

Buku Saatnya Muslim Bicara! karya John L. Esposito & Dalia Mogahed berupaya mementahkan semua pandangan barat yang mengatakan bahwa seluruh umat Islam identik dengan aksi terorisme dan mencintai kehidupan yang penuh kekerasan. Buku ini mencoba menggambarkan bagaimana sebenarnya pandangan umat Islam mayoritas terhadap bangsa barat dan mengenai situasi di dunia yang sekarang ini terjadi, yang kebanyakan selalu menyudutkan umat Islam.

Islamofobia atau fobia Islam adalah dampak serius yang timbul akibat tidak adanya rasa saling pengertian antara pihak barat dengan Islam. Dengan segala pengetahuan yang sempit dan seringnya mereka menggeneralisasi bahwa semua umat Islam berpikiran sama seperti teroris yang selalu menebarkan ancaman, membuat penyakit fobia Islam di kalangan masyarakat barat menjadi semakin menguat.

Padahal ulah ekstrimis itu tidak mencerminkan pandangan mayoritas umat Islam dan malahan memperburuk pandangan barat terhadap Islam. Tetapi karena bangsa barat tidak tahu ajaran Islam yang sebenarnya maka mereka langsung menilai bahwa seluruh kaum muslim adalah ekstrimis yang gemar melakukan teror.

Gallup World Poll yang mengamati fenomena tersebut selama beberapa tahun mencoba mengungkap mengapa pandangan bangsa barat terhadap Islam sedemikian buruk. Mereka mengadakan proyek jajak pendapat Muslim di 35 negara dengan menggunakan metode wawancara yang dilakukan terhadap puluhan ribu muslim di berbagai penjuru wilayah Bumi. Tujuannya adalah untuk mengungkap opini sesungguhnya mayoritas suara warga muslim tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering menimbulkan perdebatan panjang tiada henti.

Hal itu dilakukan karena selama ini media massa barat hanya mengangkat segelintir pandangan umat Islam yang itu sebenarnya tidak mencerminkan pandangan seluruh umat Islam di dunia. Karena media hanya mengekspos pandangan umat Islam dari dua kubu ekstrem (fundamentalis dan liberal) yang selalu berbeda pendapat dalam menyikapi hubungan dengan negara barat yang notabene non-Islam.

Buku ini adalah suara yang isinya mengungkapkan bahwa suara mayoritas dari total 1,3 miliar muslim di dunia tidak pernah menganggap bangsa barat sebagai musuhnya. Mereka adalah silent majority yang opini mereka sering tenggelam ditimpa suara-suara dari kutub ekstrem yang lebih banyak mendapatkan pemberitaan media massa.

Dari hasil jajak pendapat didapatkan data yang mengejutkan kita semua, yaitu opini yang selama ini berkembang pada masyarakat Amerika adalah mereka menilai Islam selama ini tidak mengetahui apa-apa dan hanya sedikit tahu tentang umat Islam dari pemberitaan media massa. Sedangkan jika mereka mengetahui tentang negara muslim, pendapat mereka cenderung akan menilai lebih positif terhadap Islam (hal.195). Sehingga kebencian yang dialamatkan kepada umat Islam di dunia yang dilakukan bangsa barat ternyata sama sekali tanpa dasar pegangan yang kuat.

Dengan membaca buku ini, banyak pembaca yang akan dibuat heran dan di luar dugaan atas jawaban mayoritas yang muncul dari umat muslim. Karena itu, buku ini wajib dan amat penting untuk dimiliki para peneliti, akademisi, agamawan, dan terutama umat Islam. Pasalnya, buku ini adalah jawaban bagi siapa pun yang ingin tahu potret agama dan umat Islam dewasa ini di mata bangsa barat.

Judul Buku : Saatnya Muslim Bicara!
Penulis : John L. Esposito & Dalia Mogahed
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Terbit : Agustus 2008
Tebal Buku : 251 halaman
Peresensi : Erik Purnama Putra, Mahasiswa Psikologi dan Aktivis Pers Koran Kampus Bestari

0 comments: