(Dibukukan Psikologi Unair Surabaya)
Oleh Erik Purnama Putra
”Tidak yang tetap di dunia ini, kecuali perubahan.”
MAKNA kalimat di atas menyiratkan pesan kepada manusia bahwa jika tak mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan dunianya, maka seseorang dipastikan hidupnya akan goncang akibat tak mampu atau enggan beradaptasi terhadap desakan yang mengarah pada dirinya.
Padahal hidup di zaman yang serba kompetitif dan penuh persaingan idealnya membuat setiap individu selalu mempersiapkan dirinya untuk menjadi pribadi yang selalu siap menerima kenyataan baru, meski itu tak sesuai dengan pola pikir atau perilakunya.
Padahal hidup di zaman yang serba kompetitif dan penuh persaingan idealnya membuat setiap individu selalu mempersiapkan dirinya untuk menjadi pribadi yang selalu siap menerima kenyataan baru, meski itu tak sesuai dengan pola pikir atau perilakunya.
Karena pada dasarnya munculnya kesenjangan antara keinginan dan harapan bisa membuat seseorang menjadi memiliki masalah yang berimplikasi pada dirinya, yang berpotensi memunculkan krisis. Maka itu, setiap orang yang tak mau dan mampu mengikuti tuntutan zaman, maka orang tersebut tak akan bisa berbuat banyak di tengah era kehidupan zaman yang serba berubah, yang ujungnya kebahagiaan hidup tak kunjung didapat.
Bersikap Optimis
Tidak dapat dimungkiri, peluang untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan hidup akan selalu terbentang sepanjang seseorang mau menempatkan dirinya pada posisi strategis dengan mengedepankan berpikir positif dan berhubungan kepada Sang Pencipta.
Karena alangkah baik jika seseorang mampu memahami bahwa hidupnya di dunia ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan anugerah Tuhan yang diamanatkan agar setiap orang bisa berbuat yang terbaik dimanapun berada dan mau mengayomi yang lain. Karena dari situlah akan didapat sebuah kebahagiaan sejati sebagai modal mengarungi kehidupan.
Karena alangkah baik jika seseorang mampu memahami bahwa hidupnya di dunia ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan anugerah Tuhan yang diamanatkan agar setiap orang bisa berbuat yang terbaik dimanapun berada dan mau mengayomi yang lain. Karena dari situlah akan didapat sebuah kebahagiaan sejati sebagai modal mengarungi kehidupan.
Fenomena kehidupan di dunia mengajarkan bahwa yang kaya tak otomatis akan selalu merengkuh kebahagiaan, bahkan kadang kala ada yang selalu kepikiran dengan harta benda yang dimilikinya. Sementara, di sisi lain banyak pula orang yang secara materinya, biasa hidup sederhana mampu menerapkan pola hidup yang bersahaja dengan menjalani hidup tanpa khawatir kebahagiaan akan jauh darinya.
Dari contoh itu kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan diraih jika seseorang mengutamakan pikiran positivistik dalam kesehariannya. Peristiwa kematian Michael Jackson mengajarkan kepada kita semua bahwa yang namanya kelimpahan materi dan ketenaran tak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan.
Bahkan saya menilai kehidupan Jacko terus berada dalam teror mimpi buruk yang membuatnya selalu dalam krisis besar sebab tak mampu menikmati hidup secara damai seperti yang digariskan dalam agama. Mengingat kondisi psikologis orang yang terus tertekan hingga merasa dirinya tak mampu keluar dari sesuatu yang membelenggungnya secara menyeluruh akan berdampak pada turunnya kualitas hidup seseorang.
Di samping kadar kebahagiaan yang seharusnya dapat dirasakan akan berkurang, juga bayang-bayang hidup kemuraman akan terus menyertainya di manapun dia berada. Untuk itu, alangkah baiknya sejak awal setiap orang untuk menyadari bahwa kehidupan yang dijalaninya jika sudah mengalami degradasi dari segi kualitas, sepatutnya mau berputar balik agar tidak semakin merosot.
Karena tak selamanya orang diberikan kemampuan untuk mengevaluasi diri, maka idealnya secepatnya untuk menerapkan titik perubahan tanpa perlu menunggu waktu lagi. Belajar dari kesalahan diri sendiri maupun orang lain sehingga dikemudian hari kita tak melakukan kesalahan serupa akan membentuk diri kita menjadi pribadi optimistis dalam menghadapi tantangan hidup.
Dari contoh itu kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan diraih jika seseorang mengutamakan pikiran positivistik dalam kesehariannya. Peristiwa kematian Michael Jackson mengajarkan kepada kita semua bahwa yang namanya kelimpahan materi dan ketenaran tak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan.
Bahkan saya menilai kehidupan Jacko terus berada dalam teror mimpi buruk yang membuatnya selalu dalam krisis besar sebab tak mampu menikmati hidup secara damai seperti yang digariskan dalam agama. Mengingat kondisi psikologis orang yang terus tertekan hingga merasa dirinya tak mampu keluar dari sesuatu yang membelenggungnya secara menyeluruh akan berdampak pada turunnya kualitas hidup seseorang.
Di samping kadar kebahagiaan yang seharusnya dapat dirasakan akan berkurang, juga bayang-bayang hidup kemuraman akan terus menyertainya di manapun dia berada. Untuk itu, alangkah baiknya sejak awal setiap orang untuk menyadari bahwa kehidupan yang dijalaninya jika sudah mengalami degradasi dari segi kualitas, sepatutnya mau berputar balik agar tidak semakin merosot.
Karena tak selamanya orang diberikan kemampuan untuk mengevaluasi diri, maka idealnya secepatnya untuk menerapkan titik perubahan tanpa perlu menunggu waktu lagi. Belajar dari kesalahan diri sendiri maupun orang lain sehingga dikemudian hari kita tak melakukan kesalahan serupa akan membentuk diri kita menjadi pribadi optimistis dalam menghadapi tantangan hidup.
Maka itu, setiap masalah yang selalu menyertai kehidupan kita sudah selayaknya jangan dijadikan sebagai kekhawatiran yang membuat setiap orang menjadi takut menghadapi tantangan. Sebaliknya, justru situasi (krisis) tersebut harus dihadapi dengan penuh berani .
Caranya dengan menggelorakan optimisme sambil tidak perlu sampai membayangkan hidup krisis merupakan sebuah keadaan berbahaya yang siap menghempaskan seseorang. Karena hidup itu pilihan, dan segala konsekuensi jika kita mau menerobos hambatan ketidakpastian hidup setidaknya akan memberikan motivasi tersendiri dibanding menganggap semuanya dengan penuh ketakutan.
Caranya dengan menggelorakan optimisme sambil tidak perlu sampai membayangkan hidup krisis merupakan sebuah keadaan berbahaya yang siap menghempaskan seseorang. Karena hidup itu pilihan, dan segala konsekuensi jika kita mau menerobos hambatan ketidakpastian hidup setidaknya akan memberikan motivasi tersendiri dibanding menganggap semuanya dengan penuh ketakutan.
Merengkuh Kebahagiaan
Seseorang kadang tanpa disadari menyerap banyak hal negatif dalam kehidupannya, dan secara tidak langsung akumulasi energi negatif itu akan membentuk sebuah kepribadian yang kontras dengan orang lain. Sehingga pola pikir yang kurang tepat tertanam dalam otak membuat seseorang akan semakin terkukung dalam sebuah pandangan hidup sempit.
Mengingat tindakan menempatkan segalanya dengan menyandingkannya pada aspek duniawi menempatkan seseorang pada posisi tertindas dan tak berdaya menghadapi serbuan krisis yang ada di depan mata. Padahal krisis atau tidak itu bagian dari perspektif seseorang dalam memandang setiap kejadian atau permasalahan yang menimpa dirinya.
Jika ditarik benang merah, keadaan krisis bisa dijadikan pemacu semangat agar dapat berbuat lebih dibanding sebelumnya. Karena kadang tanpa disadari, kita sendiri yang memunculkannya ke permukaan, bukannya datang menyerang dari luar.
Mengingat tindakan menempatkan segalanya dengan menyandingkannya pada aspek duniawi menempatkan seseorang pada posisi tertindas dan tak berdaya menghadapi serbuan krisis yang ada di depan mata. Padahal krisis atau tidak itu bagian dari perspektif seseorang dalam memandang setiap kejadian atau permasalahan yang menimpa dirinya.
Jika ditarik benang merah, keadaan krisis bisa dijadikan pemacu semangat agar dapat berbuat lebih dibanding sebelumnya. Karena kadang tanpa disadari, kita sendiri yang memunculkannya ke permukaan, bukannya datang menyerang dari luar.
Untuk itu, memanjatkan doa dalam setiap aktivitas yang akan dijalani setidaknya akan memberikan kekuatan yang berfungsi sebagai spirit hidup untuk tak lagi pesimis dalam menghadapi setiap permasalahan. Mendekatkan diri pada Tuhan di setiap aktivitas yang dilakoni akan membuat seseorang secara sadar mampu untuk bertindak lebih baik secara terukur sebab dirinya yakin ada sebuah kekuatan luar biasa dahsyat yang selalu menuntunnya.
Karena jika seseorang mau merancang dirinya agar tetap percaya diri dengan meyakini sebuah keniscayaan terbuka, maka harapan muncul untuk meraih kebahagiaan hidup akan didapatkannya.
Karena jika seseorang mau merancang dirinya agar tetap percaya diri dengan meyakini sebuah keniscayaan terbuka, maka harapan muncul untuk meraih kebahagiaan hidup akan didapatkannya.
*Penulis adalah Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
NIM: 05810139
0 comments:
Posting Komentar