Senin, 31 Agustus 2009

Soraya Menemukan Petunjuk Kebesaran Tuhan

Minggu, 30 Agustus 2009 (Malang Post)  

AL QURAN sebagai wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. merupakan kitab suci sempurna yang di dalamnya terkandung jutaan misteri yang perlu dipelajari karena berhubungan erat dengan berbagai segi kehidupan manusia. Berangkat dari itulah Soraya Jasmin Haque menuangkan segala pengalaman dan permasalahan hidup yang pernah dialaminya, yang ternyata semuanya tertulis dalam Al Quran.

Buku Soraya Clues mengajak pembaca untuk dapat melihat jejak rekam perjalanan jiwa Soraya Haque dalam mencari dan menemukan jawaban atas beragam persoalan yang menggelisahkan jiwanya. Dengan kepekaan rasa yang terasah sejak kecil, dan kekuatan logika yang orisinil, serta ketulusan hati untuk tidak tergoda bujuk rayu nafsu, ditambah sejuta pengalaman selama berkiprah di dunia hiburan membuat buku ini mampu menghadirkan refleksi yang tidak hanya menyentuh kalbu, tapi juga menggoda nalar. 

Buku yang dibagi dalam lima bab ini dimulai dari penjabaran bagaimana penulis ingin melihat secara kasat mata keberadaan Tuhan yang dapat dibuktikan supaya imannya bertambah kuat. Namun dalam sebuah perenungan pencarian, kata hatinya menuntunnya untuk membuka Al Quran, yang selalu dibawanya kemanapun pergi. Alhasil, bukan hanya semakin kuat kepercayaan kepada Sang Pencipta, Soraya juga menemukan berbagai petunjuk atas persoalan hidup yang dijalaninya dari setiap ayat yang dibacanya.

Berpatokan kejadian itu membuat Soraya yakin bahwa Tuhan itu tak jauh dari manusia. Bahkan sangat dekat sekali di urat nadi manusia, sehingga sampai setiap individu tak menyadari bahwa sedang dalam jangkauan Yang Maha Besar. Momen itu ternyata menjadi puncak kegelisahannya atas hidupnya dan kehidupan. Pertanyaan pun meluas bukan semata atas peristiwa terciptanya kehidupan dan kematian, melainkan tak ketinggalan segala apa yang dirasakan, dilihat, dan dialaminya. Dan setelah sekian lama mengupayakan beragam cara, menempuh beragam jalan, ternyata jawaban atas semuanya pertanyaannya didapatkan dari dialognya dengan Yang Maha Mendengar melalui perantara Al Quran. 

Maka itu, setiap merasa kesepian dan kegelisahan hati membuncah, tak ada jalan bagi Soraya selain membuka lembaran demi lembaran yang semuanya menyentuh kalbu. Dari kegiatan keluh kesah yang disampaikan Soraya kepada-Nya melalui bacaan yang terkandung dalam kitab suci, hal itu berimbas pada kalbu penulis menjadi tenang yang diikuti ditemukannya sebongkah cahaya yang menerangi hatinya di saat galau. 

Pancaran cahaya yang disinarkan ayat-ayat Al Quran yang selalu dibawa Soraya semakin membuatnya lapang dadanya, dari dulunya yang identik dengan pribadi penuh kegundahan atas permasalahan yang menimpanya. Karena diyakini petunjuk kitab yang diwahyukan Allah kepada nabi Muhammad tersebut membuat jiwanya Soraya semakin larut dalam proses dialognya bersama Sang Pencipta. Mengingat setelah momen itu, hari-hari yang dilalui perempuan yang berprofesi presenter ini semakin indah dan penuh dengan nikmat. Hal itu karena dia yakin atas karunia yang diberikan Tuhan kepadanya. 

Maka itu, tiada hari tanpa membaca Al Quran, sebab jika sampai tak membuka mushaf suci yang selalu ditentengnya kemana-mana, hati Soraya akan gelisah dan muncul perasaan rindu amat dalam kepada Pencipta Alam Semesta. Sehingga apa yang dirasakan penulis dan keajaiban yang ditemukannya bisa menjadi cermin bagi siapapun yang ingin mencari kesejatian hidup di dunia.  

Di samping itu, penulis juga menyadari bahwa hidup di dunia tak kekal sehingga perlu segala persiapan umpama suatu saat harus bertemu dengan-Nya di kehidupan lain. Pasalnya, diyakininya kalau roh dalam tubuh sudah dicabut malaikat maut maka tak ada lagi yang bisa menolong seseorang selain dirinya sendiri. Karena itu, memohon ampunan dan membebaskan diri dari segala dosa semasa di dunia fana merupakan langkah jitu agar ketika menghadap kepada Yang Maha Kuasa, setiap orang bisa tenang dan damai. 

Tak lupa, dalam buku ini Soraya juga menuturkan betapa suami tercinta, Ekki Soekarno, turut berjasa besar bagi pembentukan kepribadiannya, yang berujuang pada kebahagiaan keluarganya. Mengingat di saat dia sedang dalam masa bagaimana memahami makna setiap bacaan dalam Al Quran, ternyata pendamping hidupnya memberikan keteladanan dengan sudah terlebih dulu mengamalkannya dalam contoh aktivitas sehari-hari. 

Berpegang kejadian itu, Soraya mengaku sangat bersyukur diberikan sosok manusia pelindung yang sangat perhatian, yang bisa memberikan kebahagian hidup kepadanya dan ketiga anaknya. Karena itulah, dia menganggap diri dan suaminya sebagai sosok saling melengkapi yang saling mengisi, hingga membuat suasana rumah menjadi penuh kehangatan dan tentram akibat ridla Sang Pencipta. 

Dalam bagian pertengahan pembahasan buku ini, pembaca tak hanya disuguhi cerita tentang pergulatan batin antara manusia dengan Yang di Atas, melainkan juga dibuktikannya dari hasil pengalaman luar biasa, di mana Soraya mampu berinteraksi dengan penghuni alam. Meskipun bagi beberapa orang hal itu terlihat aneh, namun mantan pemain film itu meyakini bahwa setiap manusia dapat berkomunikasi dengan segala ciptaan Tuhan.

Pengalamannya yang pernah berinteraksi dengan kupu-kupu yang tanpa disadarinya tak mau pergi ketika dia menyiram bunga di tamannya membuktikan bahwa manusia harus bisa saling menjaga kearifan dengan tanaman maupun tumbuhan agar tercipta kehidupan selaras. Hal itu menunjukkan bahwa keagungan Tuhan memang tak perlu diragukan lagi. 

Pada pembahasan akhir, penulis tak lupa menyampaikan kritik terhadap manusia yang tak bisa menjaga alam supaya tetap lestari. Karena dilihatnya saat ini lingkungan telah mengalami degradasi luar biasa, hingga sering menyebabkan bencana akibat ulah manusia sendiri. Banjir misalnya. Itu terjadi akibat kesalahan manusia yang tak bijak memposisikan air sebagaimana mestinya, seperti membuang sampah di sungai hingga membuat aliran tersumbat. Atau penebangan pohon hingga hutan menjadi gundul yang membuat debit air mati, yang berujung pada kondisi masyarakat kesulitan air. Itu semua akibat ulah manusia sendiri. Padahal air diciptakan Tuhan sebagai sumber kehidupan manusia. Tetapi apa lacur, manusia berbuat kerusakan yang membuat alam murka balik menyerang manusia. 

Untuk itu, menurut Soraya, manusia harus mampu menempatkan diri secara bijak dengan tak seenaknya hidup di dunia sebab semuanya sudah ada Zat Kuasa yang mengatur.  

Judul: Soraya Clues (Jejak-jejak Perjalanan Jiwa)
Penulis: Soraya Haque
Penerbit: Hikmah
Cetakan: I, Juli 2009
Tebal: xxi + 263 halaman
Peresensi: Erik Purnama Putra 

*Erik Purnama Putra 
Aktivis Pers Kampus Bestari Universitas Muhammadiyah Malang

0 comments: