Selasa, 07 April 2009

Kisan India Meraih Kejayaan


Minggu, 4 Januari 2009 (Radar Surabaya)

DEWASA ini India semakin diperhitungkan perannya dalam kancah perekonomian global. Ekonomi India yang rata-rata tumbuh signifikan (di atas 6 persen) selama dua dasawarsa terakhir, membuatnya menjadi salah satu pemain ekonomi utama yang diperhitungkan perannya dalam perdagangan dunia.

Sebelum mencapai masa seperti sekarang ini, negeri tempat berdirinya Taj Mahal tersebut sempat dijuluki sebagai negara ekonomi lemah yang tertidur dalam kepompong dan tak dipandang serius dalam percaturan dunia, namun sekarang ini kondisinya berbalik seratus delapan puluh derajat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kegemilangannya menarik banyak perusahaan asing untuk menanamkan investasinya di India, membuat negara ini menjadi kekuatan ekonomi baru dari Asia. Sehingga tentu saja banyak negara yang ingin menjalin hubungan baik dengan India.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang fenomenal tersebut tak datang begitu saja, melainkan melalui perjuangan keras yang dilakukan seluruh rakyat India. Sebelum mencapai ‘kejayaan’ seperti sekarang, sebenarnya India pernah menjadi pemain utama dalam perdagangan internasional. Kekayaan Negeri India saat itu (abad 16 hingga 18) bagaikan dongeng yang mampu membuat kagum negara dari lain benua hingga harus datang ke India untuk menjalin hubungan perdagangan. Karena bila tidak menggandeng India, bisa dipastikan negara itu secara ekonomi tak akan maju. Dalam periode tahun 1500 hingga 1700 Masehi, India mampu menguasai seperempat pangsa pasar perdagangan dunia. Sementara di sisi lain, saat itu semua negara di Benua Eropa masih terbelakang dan diselimuti zaman kegelapan, serta sedang mencari sinar terang Renaisans.

Akhirnya setelah lama tertidur, India dengan segala potensi ekonomi yang dimilikinya telah bangkit kembali dari keterpurukan dan mampu menarik perhatian dunia. Negeri ini tidak lagi dilihat sebagai negara sakit dari Asia. Sejak mengalami gelombang reformasi ekonomi besar, India jauh lebih kuat dalam pondasi ekonominya, serta kesejahteraan masyarakatnya meningkat pula.

India memulai gelombang reformasi ekonomi tahun 1980, di mana saat itu pemerintah yang berkuasa mulai melakukan reformasi yang fokusnya pada liberalisasi ekonomi domestik. Gagasan dasarnya adalah memberikan kebebasan yang luas pada kalangan industri untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya di India, yang di mana sebelumnya, kondisi itu mustahil dilakukan kalangan wiraswasta untuk bisa mengembangkan perusahaannya. Sehingga paket reformasi ekonomi yang diluncurkan pemerintah itu menarik kalangan pengusaha untuk mengepakkan sayapnya, serta menaikkan investasi dan kekuatan pasarnya di India.

Revolusi Ekonomi
Setelah pondasi reformasi ekonomi yang diluncurkan tersebut berhasil, paket reformasi ekonomi gelombang dua diluncurkan pemerintah tahun 1991, yang berisi enam program revolusi ekonomi besar pemerintah yang mengarah pada serangan langsung terhadap kemiskinan, yaitu revolusi demografi, pengalihdayaan (outsourcing), globalisasi, keuangan, aspirasi, dan reformasi bagi kaum miskin. Paket reformasi yang berisi tentang penghapusan pemberian izin mendirikan pabrik tersebut disambut kalangan pengusaha, baik domestik maupun luar negeri. Tentu pada akhirnya membuat banyak perusahaan asing masuk untuk menanamkan investasinya di India.

Banyaknya perusahaan yang berdiri di India, membuat setiap perusahaan pada akhirnya saling berkompetisi untuk memberikan pelayanan terbaik guna meraih perhatian konsumen. Tentu saja kondisi itu menguntungkan masyarakat India selaku konsumen, karena kualitas barang yang dihasilkan perusahaan meningkat, sementara harga barang turun, yang membuat daya beli masyarakat naik.

Perkembangan dramatis India sejak reformasi ekonomi pada tahun 1991 akhirnya memberikan harapan kemajuan seperti yang telah dicapai Cina pada dekade terakhir. Kesuksesan ekonomi India meningkatkan pertumbuhan PDB, diikuti dengan indikator kemampuan daya saing bangsa, membuat tingkat kelayakan hidup masyarakat India meningkat pesat, serta memunculkan banyak orang kaya baru. Menurut data yang dilansir Forbes 2006, sekarang ini India telah memiliki 23 miliuner, lebih banyak dari China (delapan miliuner), dan tak jauh beda dari Jepang yang memiliki 27 miliuner. Jelas itu merupakan sebuah pencapaian fenomenal yang diraih Bangsa India, dan menjadikannya sebagai pemain ekonomi global baru yang patut diperhitungkan negara lain.

Walaupun dalam dua dekade terakhir ini India telah mengalami kemajuan ekonomi yang pesat, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan menjadi tanggungjawab pemerintah India untuk mensejahterakan seluruh penduduknya. Karena sejauh ini pembangunan yang berpondasi dari pertumbuhan ekonomi tersebut belum dinikmati seluruh masyarakat India. Dan tugas itu yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah India yang harus dicarikan solusi agar kesenjangan ekonomi dapat dikikis. Karena ke depannya, masyarakat India mempunyai peluang untuk mencapai kehidupan beserta fasilitas kesejahteraan yang lebih baik dari sekarang yang mereka dapatkan.

Memang masih jauh jika dikatakan reformasi ekonomi yang terjadi di India telah selesai. Masih ada tantangan besar di depan yang harus dihadapi, karena sampai saat ini masih ada 250 juta rakyat miskin di India. Mereka inilah yang termasuk golongan yang tak memperoleh manfaat akan pertumbuhan ekonomi yang dicapai India selama ini. Tetapi transformasi ekonomi India yang sedang berjalan saat ini pada akhirnya akan mampu menjadikan India sebagai salah satu tempat di dunia yang menjanjikan harapan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya.

Buku ini coba menyingkap cara dan penyebab keajaiban ekonomi India hingga bisa seperti sekarang ini yang diperhitungkan dunia internasional. The Rise of India coba menggambarkan seluruh prisma. Buku ini memang bukan merupakan studi reformasi kebijakan makro ekonomi yang berisi teori, tetapi buku ini coba mengungkap keberhasilan transformasi dari kemiskinan menuju kemakmuran yang terjadi dalam masyarakat India secara komprehensif, logis, dan membumi. Sehingga cocok untuk dibaca pembuat kebijakan, mahasiswa, dan praktisis ekonomi.

Judul Buku : The Rise of India
Penulis : Niranjan Rajadhyaksha
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal Buku : 233 halaman
Cetakan : Pertama, 2008
Peresensi : Erik Purnama Putra, Aktivis Pers Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

0 comments: