Selasa, 07 April 2009

Jalan Berliku Meraih Kejayaan


Senin, 24 November 2008 (Koran Jakarta)

Kesuksesan Soichiro Honda diawali dari keahliannya menjadi montir dan mengutak-atik mesin, selanjutnya dia menciptakan perusahaan otomotif hebat kelas dunia bernama Honda.

Buku The Honda Way karya Masaaki Sato ini merupakan laporan dari penulis, bersifat investigatif mengenai jalan berliku Honda hingga menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia yang ditempuh dalam tempo relatif singkat.

Kejayaan merek Honda terlahir dari dua individu yang memiliki karakter saling bertentangan. Soichiro Honda adalah insinyur genius yang tidak pernah mengenyam bangku kuliah. Sedangkan Takeo Fujisawa merupakan pengusaha ulung yang sangat realistis akan keuangan. Kedua sosok penting itulah yang meletakkan dasar perusahaan untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik demi mengembangkan Honda menjadi korporasi yang paling disegani dalam dunia otomotif. Sehingga tidak heran jika dalam waktu yang relatif cepat telah berhasil membawa Honda menjadi perusahaan besar dan memiliki pangsa pasar yang luar biasa banyaknya di dunia.

Honda adalah perusahaan Jepang pertama yang berhasil melakukan ekspansi produknya di kawasan Eropa. Strategi yang dipakai bukan melakukan ekspansi dengan mendirikan pabrik baru, melainkan dengan menggandeng British Leyland (sekarang Rover) untuk bersama-sama menjalankan strategi guna merebut pasar otomotif benua Biru.

Tidak berhenti di situ saja, karena penjualan produk di Jepang sudah maksimal maka Honda melakukan ekspansi ke Benua Amerika (Amerika Serikat) dengan memulai produksi di Amerika. Honda datang di saat yang tepat yaitu di tengah friksi perdagangan antara Amerika dan Eropa. Investasi Honda di tanah Paman Sam itu sampai membuat Jimmy Carter (Presiden Amerika saat itu) sampai harus melakukan pidato khusus di halaman Gedung Putih, yang isinya menyambut baik pabrik baru Honda.

Ketika nama Honda sudah berkibar muncul pesaing dari dalam negeri, seperti Yamaha dan Suzuki. Rivalitas antara pabrikan sepeda motor tersebut memunculkan persaingan sengit dalam lingkaran setan dan saling berlomba dengan meluncurkan inovasi sepeda motor yang sarat teknologi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pada akhirnya, Honda yang menang, namun strategi memotong harga produknya hingga 50 persen telah mencoreng citranya dan mengorbankan kepercayaan konsumen terhadap kualitas merek. Setelah Yamaha mengibarkan bendera putih, Honda melakukan strategi menghentikan produksi guna mengembalikan penjualan seperti kondisi normal.

Suksesnya Honda merajai pasar sepeda motor membuatnya melakukan penjajakan untuk memasuki industri mobil. Dan terbukti cukup sukses berkat kegeniusan dan inspirasi Suichiro. Tetapi mereka tetap berusaha meluncurkan produk sepeda motor agar pasarnya tidak direbut Yamaha.

Sampai 1980, keuntungan Honda lebih banyak ditopang dari pasar ekspor yang mencapai 70 persen. Selanjutnya Honda dijadikan sasaran patner perusahaan Eropa dan Amerika untuk membentuk koalisi agar menjadi pemain utama di pasar. Namun tetap Honda yang mengambil peran utama dalam kerja sama itu.

Buku ini berhasil membedah secara dramatis kekuatan Honda dalam menghadapi gelombang pangsa pasar sejak awal berdirinya. Bagaimana Honda berhasil melewati krisis ekonomi di Jepang, bertahan ketika kebijakan politik industri otomotif tidak ramah, berjuang menciptakan teknologi rendah emisi, dan persaingan kepentingan antara Soichiro Honda dan Takeo Fujisawa. Semuanya bisa didapatkan dalam buku ini,

Judul :The Honda way
Penulis : Masaaki Sato
Edisi : Agustus, 2008
tebal : 777 halaman
Penerbit : PT Hikmah
Peresensi : Erik Purnama Putra, Aktivis Pers Kampus Bestari Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

0 comments: